Contoh Penulisan Sitasi


.

Cara Penulisan Sitasi

SISTEM PENULISAN

Secara garis besar, sistem penulisan sitasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Sistem Pengarang-Tahun (Sistem Nama-Tahun); 2. Sistem Numerik (Sistem Urutan); dan 3. Sistem Catatan. Sistem Pengarang-Tahun sering dikenal dengan nama sistem Harvard, banyak digunakan dalam penulisan di bidang ilmu biologi, fisika, ilmu sosial dan kemanusian, juga disarankan untuk penulisan di bidang ilmu pengetahuan alam. Sistem Numerik banyak digunakan dalam ilmu kedokteran dan tulisan-tulisan sejenis tinjauan literatur yang memuat banyak sitasi, sementara sistem Catatan banyak digunakan di bidang ilmu kemanusiaan. Diantara ketiga sistem tersebut, sistem Pengarang-Tahun dan sistem Numerik paling banyak dipakai dalam penulisan tinjauan literatur. Oleh karena itu, tulisan ini hanya membahas kedua sistem tersebut.

SISTEM PENGARANG-TAHUN
Ciri-ciri
• Sitasi dalam teks dinyatakan dalam bentuk nama pengarang dan tahun terbit dokumen yang disitir yang ditempatkan di dalam tanda kurung. Antara nama pengarang dan tahun terbit dipisahkan dengan spasi atau tanda koma (bervariasi tergantung buku panduan).
• Nama pengarang pada sitasi/referensi dinyatakan dengan nama keluarga.
• Daftar referensi disusun sesuai dengan urutan abjad nama pengarang
• Urutan data bibliografi dalam referensi adalah: Nama pengarang, tahun terbit, judul, informasi lain kecuali tahun terbit.
Kelebihan
• Jika akan menambah atau menghapus referensi, penulis tidak perlu merubah keseluruhan urutan dalam daftar referensi.
• Pembaca dapat mengidentifikasi dokumen yang disitir tanpa melihat ke dalam daftar referensi.
• Tahun terbit dokumen dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan perkembangan konsep dan metode yang sedang dibahas secara kronologis.
• Nama pengarang yang disitir tampil dalam teks.
Kelemahan
• Pada teks yang memuat banyak sitasi atau nama pengarang/lembaga yang terlalu panjang, maka panjangnya sitasi dapat mengganggu keterbacaan teks.
• Aturan pada sistem pengarang-tahun lebih rumit dibanding sistem numerik, misalnya tentang urutan sitasi, tanda baca antara sitasi, dan urutan abjad pengarang pada daftar referensi.
Cara Penyajian
Ada 2 macam cara penyajian sitasi sistem Pengarang-Tahun, yaitu :
• Nama pengarang merupakan bagian dari kalimat. Dalam hal ini, tahun terbit diletakkan di dalam tanda kurung. Contoh :
Wynken (1988) believe that………..
• Nama pengarang bukan merupakan bagian dari kalimat. Dalam hal ini, nama pengarang dan tahun terbit diletakkan di dalam tanda kurung. Contoh:
……and the most recent work (Dawson 1997) has shown a…

SISTEM NUMERIK
Ciri-ciri :
• Sitasi dalam teks dinyatakan dalam bentuk nomor (angka) yang ditempatkan di dalam tanda kurung atau di atas garis (superscript).
• Urutan nomor sitasi disusun berdasarkan urutan munculnya sitasi dalam teks.
• Daftar referensi disusun sesuai dengan nomor urut sitasi
• Urutan data bibliografi dalam referensi adalah: Nama pengarang, judul, informasi lain termasuk tahun terbit.
Kelebihan
• Keterbacaan teks tidak banyak mengalami gangguan
• Lebih praktis digunakan untuk teks yang memuat banyak sitasi dan secara terus menerus seperti tinjauan literatur.
• Menghemat ruang, kertas dan biaya.
Kekurangan
• Pembaca harus melihat daftar referensi jika ingin tahu karya siapakah yang disitir, karena sitasi dalam teks tidak memberikan informasi tentang hal itu.
• Jika penulis akan menambah atau menghapus referensi, maka keseluruhan urutan nomor referensi harus diubah.
• Nama pengarang kurang terlihat karena tidak muncul dalam teks.
Cara penyajian
• Ukuran huruf yang digunakan untuk nomor sitasi umumnya lebih kecil dari huruf pada teks.
• Nomor sitasi yang tidak berurutan dipisahkan dengan tanda koma tanpa spasi
• Nomor sitasi yang berurutan lebih dari dua nomor, cukup menuliskan nomor awal dan nomor akhir sitasi dan dipisahkan dengan tanda hubung. Jika hanya ada dua nomor, cukup dipisahkan dengan tanda koma.

CARA PENULISAN SITASI
Perbedaan cara penulisan sitasi pada sistem Pengarang-Tahun dapat dilihat pada Tabel 1, dan perbedaan cara penulisan sitasi pada sistem Numerik dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1
Penulisan Sitasi pada Sistem Pengarang-Tahun
Kategori Pengarang Panduan Penulisan Sitasi
1 Pengarang CBE (Smith 1986)
Chicago (Smith 1986)
Turabian (Smith 1986)
Wilkinson (Smith, 1986)
ISO (Smith, 1986)
1 Pengarang 2 karya CBE (Smith 1986, 1988)
Chicago (Smith 1986, 1988)
Turabian (Smith 1986, 1988)
Wilkinson (Smith, 1986, 1988)
1 Pengarang 2 karya tahun sama CBE (Smith 1986a, 1986b)
Chicago (Smith 1986a, 1986b)
Turabian (Smith 1986a, 1986b)
Wilkinson (Smith, 1986a, b)
2 Pengarang CBE (Smith and Dawson 1987)
Chicago (Smith and Dawson 1987)
Turabian (Smith and Dawson 1987)
Wilkinson (Smith & Dawson, 1987)
3 Pengarang CBE (Smith, Jones, and others 1990)
Chicago (Smith, Jones, and Brown 1990)
Turabian (Smith, Jones, and Brown 1990)
Wilkinson (Smith, Jones, and Brown, 1990)
ISO (Smith et al., 1987)
>3Pengarang CBE (Smith and others 1987)
Chicago (Smith et al. 1987)
Turabian (Smith et al. 1987)
Wilkinson (Smith et al., 1987)
ISO (Smith et al., 1987)
Beberapa karya CBE (Dawson and Briggs 1974; Smith 1986; Brown 1987)
Chicago (Dawson and Briggs 1974; Smith 1986; Brown 1987)
Turabian (Dawson and Briggs 1974; Smith 1986; Brown 1987)
Wilkinson (Dawson & Briggs, 1974; Smith, 1986; Brown, 1987)

Dari data-data tersebut di atas dapat diketahui bahwa perbedaan sistem penu-lisan sitasi pada sistem Pengarang-Tahun dari 5 panduan tersebut terletak pada:
• Penggunaan tanda baca (koma) diantara nama pengarang dengan tahun terbit dokumen.
• Penggunaan simbol & sebagai pengganti “and”
• Penggunaan istilah “and others” dengan “et al.”
• Penggunaan singkatan huruf untuk menuliskan 2 karya pengarang dengan tahun terbit yang sama.
Tabel 2
Penulisan Sitasi pada Sistem Numerik

Kategori Pengarang
Panduan Penulisan Sitasi
1 Karya CBE has been shown1 .....
Wilkinson has been shown1 to..
has been shown (1) to...
has been shown [1] to...
ISO has been shown (1)……
Beberapa karya CBE have been shown1,2,5,7 9...
Wilkinson studied by many workers.1,3,17
studied by many workwers (1, 3, 5).
studied by many workwers [1 10].
studied by many workwers [1] [10].

Dari data di atas terlihat bahwa penulisan sitasi dalam teks dengan sistem Numerik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: menuliskan nomor/angka di atas garis (superscript), atau menempatkannya di dalam kurung ataupun kurung siku.


Sumber : http://www.slingfile.com/file/41Q8wrmwkB

Your Reply